Mirisnya Nasib Fresh Graduate Pendidikan: Gaji Rp300 Ribu dan Harapan Jadi PNS yang Tak Pasti

Mirisnya Nasib Fresh Graduate Pendidikan: Gaji Rp300 Ribu dan Harapan Jadi PNS yang Tak Pasti

Gaji Guru Honorer Tak Sebanding dengan Pengorbanan Kuliah

Menjadi lulusan jurusan pendidikan tidak menjamin kehidupan yang layak setelah wisuda. Banyak fresh graduate pendidikan yang hanya mendapatkan pekerjaan sebagai guru honorer dengan gaji yang sangat rendah, bahkan ada yang hanya menerima Rp300 ribu per bulan. Padahal, selama kuliah mereka telah mengeluarkan biaya besar untuk pendidikan, skripsi, hingga praktik mengajar di sekolah. Bayangkan, empat tahun belajar dengan sungguh-sungguh, tetapi saat lulus justru menerima gaji yang jauh dari standar upah layak.

Kondisi ini menciptakan perasaan kecewa dan frustasi di kalangan lulusan baru. Tidak sedikit yang merasa jerih payah selama kuliah sia-sia karena tidak mendapatkan kompensasi yang setara. Bahkan, ada yang harus menambah pekerjaan lain di luar bidang pendidikan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ironisnya, profesi guru yang seharusnya mulia justru terjebak dalam sistem penggajian yang tidak manusiawi. Keyword seperti gaji guru honorer dan nasib fresh graduate pendidikan sering kali muncul dalam keluhan di media sosial.

Harapan Menjadi PNS atau PPPK: Solusi yang Tak Mudah Digapai

Satu-satunya jalan keluar yang dianggap menjanjikan bagi para lulusan pendidikan adalah menjadi ASN, entah itu PNS atau PPPK. Namun, untuk mendapatkan status tersebut tidak semudah membalikkan tangan. Proses seleksi yang panjang, kuota terbatas, dan persaingan ketat membuat banyak fresh graduate pendidikan hanya bisa menunggu tanpa kepastian. Bahkan setelah lulus seleksi pun, masih ada masa tunggu dan penyesuaian yang tidak singkat.

Banyak guru honorer harus bertahan 2 hingga 3 tahun hanya untuk sekadar mendapat kesempatan mengikuti tes PPPK. Sayangnya, tidak semua berhasil lolos karena keterbatasan formasi dari pemerintah. Selama masa penantian itu, mereka tetap digaji rendah dan tidak mendapatkan tunjangan yang layak. Realita ini menambah tekanan mental, karena mereka sudah merasa tidak dihargai sebagai tenaga pendidik yang kompeten. Maka dari itu, jalur ini meski menjanjikan, tetap tidak bisa diandalkan sepenuhnya.

Banyak Lulusan Pendidikan Alih Profesi ke Industri Kreatif

Melihat kondisi yang tidak menjanjikan, banyak fresh graduate jurusan pendidikan mulai memilih jalur karier lain. Salah satu sektor yang kini banyak dilirik adalah industri kreatif, seperti desain grafis, konten digital, penulisan lepas, hingga video editing. Sektor ini dinilai lebih fleksibel dan menjanjikan secara penghasilan, apalagi jika dikerjakan secara freelance atau remote. Dengan bekal pelatihan singkat dan portofolio yang kuat, peluang untuk sukses justru lebih terbuka.

Beralih ke industri kreatif bukan berarti mereka menyerah sebagai guru, tetapi karena realita menuntut mereka untuk bertahan. Daripada terus bergantung pada gaji honorer yang tidak manusiawi, mereka memilih jalan yang lebih masuk akal. Kini banyak kursus singkat dan platform pembelajaran daring yang dapat membantu mereka mengasah skill baru. Bahkan, beberapa mantan guru kini sukses sebagai konten kreator pendidikan yang justru lebih dihargai. Fenomena ini menegaskan bahwa karier pendidikan tidak hanya terbatas di ruang kelas.

Upaya dan Adaptasi Fresh Graduate Agar Tetap Bertahan

Di tengah keterbatasan sistem yang belum berpihak, para fresh graduate pendidikan mulai mengambil langkah proaktif. Mereka mengikuti pelatihan digital, memperluas jejaring profesional, hingga membangun personal branding di media sosial. Ada juga yang mengikuti program magang atau kerja paruh waktu di luar bidang pendidikan untuk memperkuat CV. Langkah ini menjadi bentuk adaptasi agar tetap relevan dan punya nilai tawar di dunia kerja yang terus berubah.

Selain itu, mereka juga aktif mencari peluang beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan gelar magister atau sertifikasi tertentu, mereka berharap bisa naik kelas baik dari segi posisi maupun gaji. Pemerintah memang sudah mulai memperluas formasi PPPK, namun proses ini butuh waktu dan tidak menjangkau semua wilayah. Maka dari itu, penting bagi fresh graduate untuk fleksibel dan tidak terpaku pada satu jalur karier saja. Adaptasi dan pengembangan diri adalah kunci utama bertahan di tengah ketidakpastian.

Jalan Tidak Mudah, Tapi Masih Bisa Ditempuh

Nasib fresh graduate pendidikan memang tidak semulus yang dibayangkan saat kuliah. Dengan gaji guru honorer yang rendah dan proses panjang menjadi PNS atau PPPK, banyak yang akhirnya memilih jalan lain untuk bertahan hidup. Tapi, di balik itu semua, mereka tetap punya semangat tinggi untuk berkembang dan menemukan jalan terbaik dalam hidupnya.

Perjuangan ini menunjukkan bahwa profesi guru adalah panggilan hati, tapi dunia kerja menuntut realitas. Maka, penting bagi kampus, pemerintah, dan masyarakat untuk saling bahu membahu memperbaiki ekosistem pendidikan, mulai dari rekrutmen hingga kesejahteraan guru. Sementara itu, fresh graduate pendidikan tetap harus cerdas melihat peluang dan terus belajar hal baru. Karena di balik tantangan, selalu ada ruang untuk tumbuh.

Setiap cerita lulusan pendidikan tentu memiliki jalannya masing-masing. Apa yang dialami satu orang bisa sangat berbeda dengan yang lain. Jika kamu juga pernah merasakan situasi serupa, mungkin tulisan ini bisa menjadi cermin atau pengingat bahwa kamu tidak sendirian. Kadang, berbagi pengalaman atau sekadar membaca kisah orang lain dapat membantu kita memahami arah langkah selanjutnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *